Just write this poetry spontaneously when I know the fact in front of my face
Seorang lelaki datang
Dari Negeri Sakura nan megah
Dia berguru cemerlang
Terbaik dari yang baik
Lelaki datang dengan kertas berharga
Bukti kecemerlangan
Kepandaian hitam di atas putih
Mencari masa depan
Entah apa tujuannya
Tuluskah mengabdi kepada negara?
Atau mengejar keping-keping kebahagiaan?
Atau demi pandangan sekitar?
Dia berjalan tegap
Mengangkat dagu
Wajahnya berkata, "Saya bisa segalanya"
"Saya juaranya"
Hingga di suatu titik
Ketika dia terjatuh
Tangan sang petinggi mengangkatnya
Bertanya lembut dan tersenyum
"Apa kabar ayahmu sang sahabat lamaku?"
Lelaki pun mendapat kursi emas
Indah nan rapuh
Cemerlang nan busuk
Hanya Tuhan yang tahu
No comments:
Post a Comment