d sWeetY cHubBy

d sWeetY cHubBy

welcome 2 my bloG....

This blog is my mirror..
It represents my purpose and my passion,
I juz need to share all of my experience, what in my mind, all i want, all I need, and everything about me..
May be it can be my diary,
also my thankful book,
my reminder and my heart alarm,
and many more.


so juZ read it and teLL me what do you thinK about me..............

^-^

Sunday, March 18, 2012

Untuk Sang Pencinta Hujan


Aku bermimpi. Ah. Tidak. Ini bukan mimpi. Aku tahu yang terjadi semalam bukanlah mimpi. Beberapa saat yang lalu kau masih tersenyum. Saat itu belum hujan. Belum ada tangisan. Kau masih tertawa untukku. Kau masih berkata kangen. Kau masih berucap rindu yang tiada terputus. Dan kau tidak berhenti mengucapkan cinta. Namun secepat cahaya berpindah, pun hatimu. Pun dirimu. Detik bergulir sejak saat itu hingga kau memutuskan mimpi buruk itu. Mungkin bukan kau yang memutuskan. Mungkin ini keputusan Yang Di Atas. Aku tidak percaya kebetulan. Aku tahu segala sesuatu diaturNya dalam waktuNya. Hanya Dia yang tahu. 

Aku hanya bisa menangis. Terlalu jujur. Namun ini aku. Ini kelemahanku. Kamu. Kamu kelemahanku. Kamu yang mampu menepis ketegaranku hingga titik batas kekuatanku. Hingga aku jatuh dan hanya bertemankan bulir air mata. Aku tertidur. Lelap tidak lelap. Tidur sambil menangis. Menyesali. Namun tidak bisa memutar waktu.

Pukul tiga dini hari. Saat para setan sedang berkeliaran menawarkan hati para manusia, begitu kata mereka. Aku terbangun oleh suara. Seperti sesuatu yang dari langit. Air. Air yang bertriliyun jumlahnya dijatuhkan langit padaku. Apa maksudnya? Agar aku terbangun? Agar aku menangis lagi? Sudah cukup. Aku sudah menangis semalam. Apa aku harus melanjutkannya? Menyesali. Namun tidak bisa memutar waktu.



Aku berharap ini mimpi. Namun aku tahu ini bukan mimpi. Dini hari yang hujan. Bagaikan firasat atas tangisan. Aku rindu. Kau selalu bilang kau mencintai hujan. Kau suka bau tanah. Kau suka mendengar suara hujan. Namun hujan ini berbeda. Hujan yang menangis. Bukan hujan yang kau cintai. Hujan mengingatkanku akan sakit. Aku yang tertinggal. Namun hatiku pun masih tertinggal. Entah dimana, kau pun tahu, tak perlu kusebutkan. 

Aku bersimpuh. Di tengah ketenangan malam yang menuju pagi. Kembali berderai air mata. Aku menyerahkan kembali kepadaNya. Aku milikMu. Dia milikMu. Bukan hakku atas dia. HakMu lah sepenuhnya. Aku tidak boleh sakit hati. Tidak boleh menyalahkan siapa pun. Aku harus ikhlas.

Kulantunkan bait-bait doa dengan linangan air mata dan kepasrahan diri. Aku tidak pernah menginginkan kepergianmu. Namun jika itu yang terbaik, aku harus ikhlas. Jika kau lebih bahagia, aku rela. Mungkin bahagiaku bukan denganmu.

Doa ku akhiri. 
Biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakku. Amin.

No comments:

Post a Comment